Thursday, 6 November 2014

TAFSIR SURAT AN-NISAA’ AYAT 171



TAFSIR SURAT AN-NISAA’ AYAT 171

يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ لَا تَغْلُوا۟ فِى دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْحَقَّ إِنَّمَا ٱلْمَسِيحُ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ ٱللَّهِ وَكَلِمَتُهُۥٓ أَلْقَىٰهَآ إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ فَـَٔامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرُسُلِهِۦ وَلَا تَقُولُوا۟ ثَلَٰثَةٌ ٱنتَهُوا۟ خَيْرًا لَّكُمْ إِنَّمَا ٱللَّهُ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ سُبْحَٰنَهُۥٓ أَن يَكُونَ لَهُۥ وَلَدٌ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ وَكِيلًا
An-Nisa'[4]:171
“Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, "(Tuhan itu) tiga," berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung.”

           Dalam ayat ini Allah menyeru kepada Ahli Kitab atau yang sering kita kenal sebagai Yahudi dan Nasrani. Ahli Kitab (أهل الكتاب ′Ahl al-Kitāb) adalah sebutan bagi kaum Yahudi dan Nasrani di dalam Al-Qur'an. Disebut seperti itu dikarenakan Allah telah mengutus nabi-nabi yang membawa kitab suci yaitu Taurat melalui Nabi Musa dan Injil melalui Nabi Isa. Dengan kedatangan Nabi Muhammad dan diturunkannya Al-Quran, ahli kitab ini ada yang menerima dan ada yang menolak kerasulan Muhammad maupun kebenaran Al-Quran dari Allah. Penafsiran secara umum diterima bahwa kitab-kitab sebelum datangnya Islam adalah Taurat, Zabur dan Injil.

ٱلَّذِينَ ءَاتَيْنَٰهُمُ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِهِۦ هُم بِهِۦ يُؤْمِنُونَ
Al-Qasas[28]:52
“Orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al-Kitab sebelum Al-Qur'an, mereka beriman (pula) kepadanya (Al-Qur'an).”
            Alasan mengapa Yahudi dan Nasrani disebut ahli kitab karena kitab yang dibawakan oleh Rasul diantara mereka diubah menyesuaikan keinginan para kaum yang menolak kerasulan Muhammad. Kitab Taurat yang dibawa Nabi Musa dirubah oleh umatnya sendiri yaitu umat Yahudi menjadi kitab Talmud dan kitab Injil yang dibawakan oleh Nabi Isa yang umat Nasrani sebut sebagai Injil Barnabas dirubah pula oleh umat Nasrani sendiri tiap periodenya sehingga sering kita mendengar istilah Injil Barnabas, Injil Mathius, Injil Yohannes, dll.
            Dalam seruan-Nya Allah mengatakan pada Ahli Kitab untuk tidak melampaui batas dalam beragama. Melampaui yang bagaimana? Melampaui dalam hal ini adalah melampaui batas yang dituntut akal sehat ataupun tuntutan agama baik dalam kepercayaan, ucapan, ataupun perbuatan. Fakta tentang istilah trinitas yang dipakai oleh umat Nasrani menjadi bukti bahwa para Ahli Kitab telah melampaui batas dalam beragama. Mereka mengatakan bahwa nabi Isa adalah anak Allah sedangkan Allah tidak beranak dan tidak pula beranak sesuai dengan firman Allah berikut :
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَ
Al-'Ikhlas[112]:3
“(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.”
Istilah Trinitas inilah yang membuat nabi Isa dituhankan layaknya Allah sedangkan tiada satupun yang menyerupai-Nya dan dalam perjanjian lama dikatakan bahwa Yesus atau nabi Isa adalah juru selamat atau bisa dikatakan penghapus dosa para umat nasrani pada saat itu. Yesus rela disalib karena ingin menebus dosa umatnya. Yang jadi masalah apa yang membuat umat nasrani menuhankan seorang manusia hanya karena rela disalib demi penebusan dosa sedangkan kalau memang benar sekalipun itu adalah penebusan dosa terhadap mereka, tetaplah Allah yang menentukan akan dihapus atau tidak dosa-dosa mereka sedangkan Yesus tidak bisa memastikan. Inilah yang dikatakan sebagai melampaui batas.
            Beralih ke umat Yahudi, kita tahu bahwa umat Yahudi pun telah melampaui batas. Mereka ingkar terhadap kebenaran kitabnya sendiri dan entah mungkin karena malu jika harus mengakui adanya rasul setelah Nabi Musa hingga mereka merevisi kitabnya yaitu taurat. Berikut beberapa contoh ayat-ayat hitam dalam kitab talmud hasil revisi dari taurat :
“Terhadap seorang non Yahudi tidak menjadikan orang Yahudi berzina. Bisa terkena hukuman bagi orang Yahudi hanya bila berzina dengan Yahudi lainnya, yaitu isteri seorang Yahudi. Isteri non-Yahudi tidak termasuk.” (Talmud IV/4/52b)
“Tidak ada isteri bagi non-Yahudi, mereka sesungguhnya bukan isterinya.” (Talmud IV/4/81 dan 82ab)
 “Kepemilikan orang non-Yahudi seperti padang pasir yang tidak dimiliki; dan semua orang (setiap Yahudi) yang merampasnya, berarti telah memilikinya.” (Talmud IV/3/54b)
“Orang Yahudi boleh mengeksploitasi kesalahan orang non-Yahudi dan menipunya.” (Talmud IV/1/113b)
“Orang Yahudi boleh mempraktekan riba terhadap orang non-Yahudi.” (Talmud IV/2/70b)

Dari apa yang dikutip dari talmud, terlihat begitu jauh berbeda dengan al-Quran. Dalam al-Quran di satu sisi kita harus memerangi orang kafir kita juga harus melindungi orang kafir yang meminta perlindungan dan harus bersikap adil pula terhadap mereka

وَإِنْ أَحَدٌ مِّنَ ٱلْمُشْرِكِينَ ٱسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّىٰ يَسْمَعَ كَلَٰمَ ٱللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُۥ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْلَمُونَ
At-Taubah[9]:6
“Dan jika di antara kaum musyrikin ada yang meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah agar dia dapat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah dia ke tempat yang aman baginya. (Demikian) itu karena sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengetahui.”
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ ٱعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Al-Ma'idah[5]:8
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Allah sangat memperhatikan setiap hak dari makhluknya sangat tidak mungkin jika Allah pernah mengatakan kepada umat Yahudi bahwa mereka harus melakukan hal-hal yang tercantum dalam kitab talmudnya. Ini berarti kitab tersebut bukanlah firman Allah melainkan tulisan tangan yang ditulis berdasarkan ego dari penulis itu sendiri dan inilah bukti bahwa umat Yahudi telah melampaui batas.
            Allah berpesan dalam lanjutan ayat yang sedang kita bahas ini agar para Ahli Kitab selalu berkata yang benar karena Ahli kitab telah merubah isi kitabnya dan itu adalah sebuah tindakan kebohongan dan dilanjutkan dengan pernyataan bahwa Al-Masih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan Allahlah yang menciptakannya dengan cara meniupkan roh dari-Nya kepada Maryam.
            Allah melanjutkan dengan perintahnya agar para ahli kitab beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan Allah melarang agar tidak mengatakan “tiga” atau bisa kita artikan “Tuhan itu tiga” seperti halnya yang dikatakan oleh umat Nasrani atau yang kita kenal sebagai konsep trinitasnya karena itu lebih baik baginya dan dilanjutkan dengan penegasan bahwa Allah itu maha Esa, Allah itu hanya satu dan tiada yang lain selain Allah. Pernyataan ini untuk memperkuat larangan agar tidak mengatakan tuhan itu tiga dan diperkuat lagi dengan pernyataan bahwa Allah itu maha Suci dari anggapan memiliki anak. Allah tidak memiliki anak dan Allah tidak mungkin memiliki Anak karena Allah telah mensucikan dirinya dari anggapan bahwa Allah memiliki anak.
            Milik Allah semua yang dilangit dan di bumi begitu pula semua manusia seperti halnya nabis Isa. Nabi Isa adalah milik Allah dan bukan berarti anak Allah. Antara Allah dan nabi Isa seperti halnya teknisi dan robotnya namun ada sedikit perbedaan. Allah itu benar-benar menciptakan dari sesuatu yang tidak ada dan manusia hanya merakit dari sesuatu yang ada maka dari itu manusia tidak layak dikatakan pencipta meskipun dia berhasil menciptakan teknologi yang dapat memindahkan kita dari satu titik ke titik yang lain dengan cepat atau yang kita kenal sebagai teleportasi.
            Dan cukuplah Allah sebagai pelindung. Pernyataan terakhir dari ayat ini menjawab pertanyaan apakah benar Yesus melakukan penebusan dosa seolah-olah Yesus yang melindungi umat Nasrani dari segala macam dosa. Allahlah yang menjadi pelindung bagi setiap makhluknya.
            Pada saat ini banyak sekali orang yang berlebihan dalam beragama begitupula umat Islam seperti halnya saling mengkafirkan satu sama lain sesama muslim hanya karena perbedaan pendapat dalam hal fiqh sedangkan yang tahu pasti ibadah yang paling benar hanya Allah tapi mereka seolah-olah seperti memiliki hak untuk menentukan hal ini benar atau salah. Contoh lainnya seperti halnya beberapa orang memanfaatkan keshalihan orang-orang terdahulu sehingga dibuatlah pemakaman yang dikeramatkan
            Banyak ulama yang memahami ayat ini hanya ditujukan kepada umat Nasrani saja karena kandungannya membahas Isa yang lebih berhubungan dengan Nasrani bukan Yahudi. Namun di awal ayat Allah menyeru kepada Ahli Kitab yang kita kenal sebagai Yahudi dan Nasrani sesuai dengan pernyataan Allah tentang Ahli Kitab dalam al-Quran sehingga larangan melampaui batas berlaku pula terhadap umat Yahudi begitu pula dapat dijadikan pelajaran bagi umat Islam sekarang.
            Kesimpulannya adalah, Allah melarang kita untuk melampaui batas dalam beragama seperti halnya yang dilakukan para Ahli Kitab terdahulu dan mungkin sekarang sebab biarkan Allah yang menjadi pelindung bagi setiap makhluknya karena semua yang dilangit dan dibumi itu milik-Nya.

No comments:

Post a Comment

silahkan beri komentar yang membangun.