Thursday, 6 November 2014

Muhammad dalam aL-Quran



Muhammad dalam aL-Quran

ٱلَّذِينَ يَتَّبِعُونَ ٱلرَّسُولَ ٱلنَّبِىَّ ٱلْأُمِّىَّ ٱلَّذِى يَجِدُونَهُۥ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ وَٱلْإِنجِيلِ يَأْمُرُهُم بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَىٰهُمْ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ ٱلْخَبَٰٓئِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَٱلْأَغْلَٰلَ ٱلَّتِى كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِهِۦ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَٱتَّبَعُوا۟ ٱلنُّورَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ مَعَهُۥٓ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ ﴿١٥٧
Al-'A`raf[7]:157
(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang beruntung.
            Allah mengatakan dalam firmannya tentang identitas seorang Rasul yaitu Nabi Muhammad SAW.. Allah mengatakan bahwa Nabi ini ummi atau tidak bisa baca tulis, hal ini jika di sikapi oleh orang yang awam hanya akan menjadikan mereka beranggapan bahwa sang Nabi bodoh namun Allah punya alasan yang jelas mengapa Nabi itu ummi yaitu karena untuk membuktikan bahwa aL-Quran itu asli kalam Allah bukan karya Nabi Muhammad yang bahkan buta huruf karena secara logika tidak mungkin orang yang buta huruf dapat membuat tulisan yang mengandung unsur sastra yang tinggi. Allah sudah memerintahkan Muhammad untuk membaca bahkan sebelum Allah menurunkan ayat yang lain Allah menurunkan ayat pertama kalinya yaitu tentang perintah membaca namun yang jadi masalah sampai aL-Quran selesai diturunkan pun Nabi Muhammad tetap ummi apakah Nabi Muhammad tidak melaksanakan perintah Allah untuk membaca? Sesungguhnya Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk membaca yaitu membaca keadaan sekitar dan membaca tanda-tanda kekuasaan Allah bukan hanya sekedar membaca buku atau artikel dan lainnya.
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ أُو۟لَٰٓئِكَ كَٱلْأَنْعَٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْغَٰفِلُونَ ﴿١٧٩
Al-'A`raf[7]:179
Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.
            Nama Muhammad pun sudah tertera dalam kitab sebelumnya yaitu Taurat dan Injil. Allah sudah mengumumkan kepada kaum terdahulu bahwa akan ada Nabi penutup yang memiliki sifat-sifat tertentu dan kedatangannya pun disertai tanda-tanda tertentu. namun ada sebagian yang ingkar yang tidak mau mengikuti Rasul baru ini dan ada pula yang mau mengikuti Rasul ini yaitu Muhammad SAW..
            Allah mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang akan menyuruh kaumnya untuk mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari yang mungkar. Ini adalah salah satu fungsi Nabi Muhammad sebagai Rasul yang dikatakan sebagai penyampai kebenaran. Dibalik perintahnya untuk berbuat baik dan meninggalkan keburukan Nabi Muhammad tentu memberitahukan hal yang baik dan hal yang buruk juga memperjelas kepada mereka yang belum paham hukumnya terhadap suatu perkara yang belum jelas baik atau buruknya. Rasul pun menghalalkan apa-apa yang baik yaitu perkara yang tidak memiliki dampak yang sangat buruk seperti halnya daging ayam yang kita tahu itu halal karena justru ketika kita memakan daging ayam yang diolah dengan baik, tiu akan membuat tubuh kita sehat berbeda dengan daging babi yang diharamkan sebab bagaimanapun mengolahnya, daging babi akan memberikan dampak buruk terhadap tubuh kita karena dalam dagingnya mengandung banyak bakteri dan cacing yang tahan tehadap panasnya api ketika dimasak dan bakteri serta cacing itu akan menjadi parasit bagi tubuh kita. Rasul juga mengharamkan segala yang buruk yaitu segala hal yang akan berdampak buruk bagi kita seperti halnya daging babi yang dijelaskan sebelumnya dan contoh lain adalah seks bebas yang akan berakibat buruk karena seks bebas itu akan memberikan banyak jenis penyakit dari mulai penyakit kelamin yang ringan sampai yang berat sesuai dengan frekuensi dan banyaknya lawan jenis yang jadi pemuas nafsunya.
Rasul adalah orang yang membebaskan kaumnya dari beban-beban yaitu tanggungan mereka. Jika kita tinjau sejarah dari sisi kebudayaannya zaman ketika Rasul itu dilahirkan adalah zaman Jahiliyah atau zaman kebodohan. Pada zaman tersebut banyak tradisi yang biasa mereka kerjakan dari yang baik dan buruk, dari tradisi buruk itu ada tradisi yang membuat mereka merasa senang untuk melakukannya namun ada pula tradisi yang membuat mereka terbebani olehnya seperti halnya mereka mengubur anak perempuan mereka yang baru lahir hidup-hidup karena enggan mendapat aib. Sebab bagi mereka yang hidup pada zaman itu perempuan itu seperti halnya binatang ternak yang hina yang bahkan seolah bagi mereka hanya akan menjadi pemuas nafsu lelaki saja yang tidak memiliki hak untuk hidup. Tentu bagi seorang ibu untuk membunuh darah dagingnya sendiri tidak akan begitu mudah, sang ibu harus menjalani masa-masa kontradiktif dalam psikis atau kejiwaannya karena ikatan batin itu pasti ada. Ada pula tradisi bagi mereka membunuh anaknya baik itu perempuan ataupun laki-laki karena takut miskin dan kelaparan karena sudah putus asa dengan bencana kemiskinannya dan Rasul datang dengan harapan bagi mereka terlepas dari beban-beban tersebut.
وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَٰقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْـًٔا كَبِيرًا ﴿٣١
Al-'Isra'[17]:31
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.
Dan Rasul juga melepaskan kaumnya dari belenggu-belenggu atau hal yang berat bagi mereka seperti bertaubat dengan cara membunuh diri sendiri dan memotong bagian tubuhnya apabila terkena najis.
            Maka orag yang beriman kepadanya maksudnya adalah ketika seseorang mengikuti jalan Rasul dia termasuk kedalam golongan rang yang beriman dan memuliakannya serta  menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya yaitu aL-Quran, mereka itulah orang yang beruntung.
            Di ayat lain Allah masih banyak menerangkan siapa Muhammad SAW.
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ ٱلرُّسُلُ أَفَإِي۟ن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ ٱنقَلَبْتُمْ عَلَىٰٓ أَعْقَٰبِكُمْ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ ٱللَّهَ شَيْـًٔا وَسَيَجْزِى ٱللَّهُ ٱلشَّٰكِرِينَ ﴿١٤٤
'Ali `Imran[3]:144
Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur.
Allah menegaskan bahwa Muhammad hanyalah seorang Rasul, sebab seperti kejadian sebelumnya ada seorang rasul yang diangkat menjadi tuhan oleh kaumnya sendiri yaitu Nabi Isa dan ayat ini bisa menjadi pencegah bagi mereka yang terlalu fanatik terhadap Rasul yang khawatirnya akan menuhankan Rasul. Sebelumnya telah berlalu beberapa Rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu akan berbalik kebelakang? Yang dimaksudkan dari kalimat ‘berbalik kebelakang’ adalah murtad atau kafir atau bisa juga diartikan perilaku yang sangat buruk atau meninggalkan kebenaran dari Allah demi kesesatan seperti yang dilakukan kaum terdahulu yang ketika mereka ditinggalkan oleh Rasulnya mereka sesat bahkan sebagian mereka menjadi Ahli Kitab yang terus mempermainkan aturan dari Allah dan tidak mau menerima adanya Rasul baru setelah Rasul bagi mereka sebelumnya.
            Barang siapa berbalik kebelakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak akan merasa rugi walaupun seluruh makhluknya kafir kepada-Nya karena Allah bisa dengan mudah mengambil apa yang dititipkan kepada tiap-tiap makhluk-Nya dan justru makhluk-Nya lah yang akan merugi jika berpaling atau berbalik kebelakang dari-Nya. Allah akan memberikan balasan kepada orang yang bersyukur.
            Diriwayatkan dari aL-Zuhri dari Ibn Abbas sesungguhnya Abu Bakar dan Umar menuju kaum muslimin. Kemudian Abu Bakar menyuruh Umar, duduklah Umar! Berkata Abu Bakar “Barang siapa yang menyembah Muhammad sesungguhnya Muhammad telah meninggal dan barang siapa yang menyembah Allah sesungguhnya Allah selalu hidup dan tidak mati”. Dari apa yang disampaikan oleh Abu Bakar, dia menentang penyembahan terhadap Nabi Muhammad secara halus seolah-olah dia mengatakan bahwa Muhammad telah meninggal jadi untuk apa disembah selagi ada yang masih hidup dan bahkan tidak mati.
            Allah terus menegaskan bahwa Muhammad hanya seorang Rasul yang tidak berhak disembah dan Rasul sebagai penutup para Nabi.
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۦنَ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا ﴿٤٠
Al-'Ahzab[33]:40
Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Ditambah dengan ayat berikut
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًا سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ وَمَثَلُهُمْ فِى ٱلْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلْكُفَّارَ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًۢا ﴿٢٩
Al-Fath[48]:29
Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar.
Ayat berikut ini menegaskan bahwa Muhammad itu Rasul dan menjelaskan tentang bagaimana sikap dan ciri-ciri orang-orang yang bersama Rasulullah.
            Allah bahkan memerintahkan Muhammad untuk mengatakan siapa Muhammad dalam ayatnya
قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا ﴿١١٠
Al-Kahf[18]:110
Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa." Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."
Kata basyar menunjukan kedudukan manusia sebagai makhluk yang memiliki naluri terhadap kebutuhan-kebutuhan biologis dan psikologis. Jadi Nabi Muhammad tidak beda dengan kita yaitu Manusia.
            Nabi Muhammad hanyalah manusia yang menjadi Rasul Allah yang memiliki beberapa fungsi yaitu memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran, menghalalkan yang baik dan mengharamkan segala yang buruk, melepaskan umatnya dari beban-beban dan belenggu-belenggu. Dan kita sebagai umatnya tentu harus mengikuti jejaknya namun jangan sampai berlebihan dalam beragama sampai-sampai menuhankannya. Karena Tuhan kita adalah Tuhan yang Esa dan tiada Tuhan selain Allah serta Muhammad hanyalah utusan Allah.

No comments:

Post a Comment

silahkan beri komentar yang membangun.