Muhammad dalam aL-Quran
ٱلَّذِينَ يَتَّبِعُونَ ٱلرَّسُولَ ٱلنَّبِىَّ ٱلْأُمِّىَّ ٱلَّذِى يَجِدُونَهُۥ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ وَٱلْإِنجِيلِ يَأْمُرُهُم بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَىٰهُمْ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ ٱلْخَبَٰٓئِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَٱلْأَغْلَٰلَ ٱلَّتِى كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِهِۦ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَٱتَّبَعُوا۟ ٱلنُّورَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ مَعَهُۥٓ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ ﴿١٥٧﴾
Al-'A`raf[7]:157
(Yaitu)
orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada
mereka, yang menyuruh mereka berbuat yang makruf dan mencegah dari yang
mungkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan
segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban dan
belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman
kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang beruntung.
Allah mengatakan
dalam firmannya tentang identitas seorang Rasul yaitu Nabi Muhammad SAW.. Allah
mengatakan bahwa Nabi ini ummi atau tidak bisa baca tulis, hal ini jika di sikapi
oleh orang yang awam hanya akan menjadikan mereka beranggapan bahwa sang Nabi
bodoh namun Allah punya alasan yang jelas mengapa Nabi itu ummi yaitu karena
untuk membuktikan bahwa aL-Quran itu asli kalam Allah bukan karya Nabi Muhammad
yang bahkan buta huruf karena secara logika tidak mungkin orang yang buta huruf
dapat membuat tulisan yang mengandung unsur sastra yang tinggi. Allah sudah
memerintahkan Muhammad untuk membaca bahkan sebelum Allah menurunkan ayat yang
lain Allah menurunkan ayat pertama kalinya yaitu tentang perintah membaca namun
yang jadi masalah sampai aL-Quran selesai diturunkan pun Nabi Muhammad tetap
ummi apakah Nabi Muhammad tidak melaksanakan perintah Allah untuk membaca?
Sesungguhnya Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk membaca yaitu membaca
keadaan sekitar dan membaca tanda-tanda kekuasaan Allah bukan hanya sekedar
membaca buku atau artikel dan lainnya.
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ أُو۟لَٰٓئِكَ كَٱلْأَنْعَٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْغَٰفِلُونَ ﴿١٧٩﴾
Al-'A`raf[7]:179
Dan
sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia.
Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan
ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.
Nama Muhammad pun
sudah tertera dalam kitab sebelumnya yaitu Taurat dan Injil. Allah sudah
mengumumkan kepada kaum terdahulu bahwa akan ada Nabi penutup yang memiliki
sifat-sifat tertentu dan kedatangannya pun disertai tanda-tanda tertentu. namun
ada sebagian yang ingkar yang tidak mau mengikuti Rasul baru ini dan ada pula
yang mau mengikuti Rasul ini yaitu Muhammad SAW..
Allah mengatakan
bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang akan menyuruh kaumnya untuk mengerjakan
yang ma’ruf dan melarang mereka dari yang mungkar. Ini adalah salah satu fungsi
Nabi Muhammad sebagai Rasul yang dikatakan sebagai penyampai kebenaran. Dibalik
perintahnya untuk berbuat baik dan meninggalkan keburukan Nabi Muhammad tentu
memberitahukan hal yang baik dan hal yang buruk juga memperjelas kepada mereka
yang belum paham hukumnya terhadap suatu perkara yang belum jelas baik atau
buruknya. Rasul pun menghalalkan apa-apa yang baik yaitu perkara yang tidak
memiliki dampak yang sangat buruk seperti halnya daging ayam yang kita tahu itu
halal karena justru ketika kita memakan daging ayam yang diolah dengan baik,
tiu akan membuat tubuh kita sehat berbeda dengan daging babi yang diharamkan
sebab bagaimanapun mengolahnya, daging babi akan memberikan dampak buruk
terhadap tubuh kita karena dalam dagingnya mengandung banyak bakteri dan cacing
yang tahan tehadap panasnya api ketika dimasak dan bakteri serta cacing itu
akan menjadi parasit bagi tubuh kita. Rasul juga mengharamkan segala yang buruk
yaitu segala hal yang akan berdampak buruk bagi kita seperti halnya daging babi
yang dijelaskan sebelumnya dan contoh lain adalah seks bebas yang akan
berakibat buruk karena seks bebas itu akan memberikan banyak jenis penyakit
dari mulai penyakit kelamin yang ringan sampai yang berat sesuai dengan
frekuensi dan banyaknya lawan jenis yang jadi pemuas nafsunya.
Rasul adalah orang yang membebaskan
kaumnya dari beban-beban yaitu tanggungan mereka. Jika kita tinjau sejarah dari
sisi kebudayaannya zaman ketika Rasul itu dilahirkan adalah zaman Jahiliyah
atau zaman kebodohan. Pada zaman tersebut banyak tradisi yang biasa mereka
kerjakan dari yang baik dan buruk, dari tradisi buruk itu ada tradisi yang
membuat mereka merasa senang untuk melakukannya namun ada pula tradisi yang
membuat mereka terbebani olehnya seperti halnya mereka mengubur anak perempuan
mereka yang baru lahir hidup-hidup karena enggan mendapat aib. Sebab bagi
mereka yang hidup pada zaman itu perempuan itu seperti halnya binatang ternak
yang hina yang bahkan seolah bagi mereka hanya akan menjadi pemuas nafsu lelaki
saja yang tidak memiliki hak untuk hidup. Tentu bagi seorang ibu untuk membunuh
darah dagingnya sendiri tidak akan begitu mudah, sang ibu harus menjalani
masa-masa kontradiktif dalam psikis atau kejiwaannya karena ikatan batin itu
pasti ada. Ada pula tradisi bagi mereka membunuh anaknya baik itu perempuan
ataupun laki-laki karena takut miskin dan kelaparan karena sudah putus asa
dengan bencana kemiskinannya dan Rasul datang dengan harapan bagi mereka
terlepas dari beban-beban tersebut.
وَلَا تَقْتُلُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَٰقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْـًٔا كَبِيرًا ﴿٣١﴾
Al-'Isra'[17]:31
Dan
janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi
rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang
besar.
Dan
Rasul juga melepaskan kaumnya dari belenggu-belenggu atau hal yang berat bagi
mereka seperti bertaubat dengan cara membunuh diri sendiri dan memotong bagian
tubuhnya apabila terkena najis.
Maka orag yang beriman kepadanya
maksudnya adalah ketika seseorang mengikuti jalan Rasul dia termasuk kedalam
golongan rang yang beriman dan memuliakannya serta menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang
yang diturunkan kepadanya yaitu aL-Quran, mereka itulah orang yang beruntung.
Di ayat lain Allah masih banyak
menerangkan siapa Muhammad SAW.
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ ٱلرُّسُلُ أَفَإِي۟ن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ ٱنقَلَبْتُمْ عَلَىٰٓ أَعْقَٰبِكُمْ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ ٱللَّهَ شَيْـًٔا وَسَيَجْزِى ٱللَّهُ ٱلشَّٰكِرِينَ ﴿١٤٤﴾
'Ali
`Imran[3]:144
Dan
Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul.
Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)?
Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit
pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur.
Allah
menegaskan bahwa Muhammad hanyalah seorang Rasul, sebab seperti kejadian
sebelumnya ada seorang rasul yang diangkat menjadi tuhan oleh kaumnya sendiri
yaitu Nabi Isa dan ayat ini bisa menjadi pencegah bagi mereka yang terlalu
fanatik terhadap Rasul yang khawatirnya akan menuhankan Rasul. Sebelumnya telah
berlalu beberapa Rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu akan berbalik
kebelakang? Yang dimaksudkan dari kalimat ‘berbalik kebelakang’ adalah murtad
atau kafir atau bisa juga diartikan perilaku yang sangat buruk atau
meninggalkan kebenaran dari Allah demi kesesatan seperti yang dilakukan kaum
terdahulu yang ketika mereka ditinggalkan oleh Rasulnya mereka sesat bahkan
sebagian mereka menjadi Ahli Kitab yang terus mempermainkan aturan dari Allah
dan tidak mau menerima adanya Rasul baru setelah Rasul bagi mereka sebelumnya.
Barang siapa berbalik kebelakang,
maka ia tidak akan merugikan Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak akan
merasa rugi walaupun seluruh makhluknya kafir kepada-Nya karena Allah bisa
dengan mudah mengambil apa yang dititipkan kepada tiap-tiap makhluk-Nya dan
justru makhluk-Nya lah yang akan merugi jika berpaling atau berbalik kebelakang
dari-Nya. Allah akan memberikan balasan kepada orang yang bersyukur.
Diriwayatkan dari aL-Zuhri dari Ibn
Abbas sesungguhnya Abu Bakar dan Umar menuju kaum muslimin. Kemudian Abu Bakar
menyuruh Umar, duduklah Umar! Berkata Abu Bakar “Barang siapa yang menyembah
Muhammad sesungguhnya Muhammad telah meninggal dan barang siapa yang menyembah
Allah sesungguhnya Allah selalu hidup dan tidak mati”. Dari apa yang
disampaikan oleh Abu Bakar, dia menentang penyembahan terhadap Nabi Muhammad
secara halus seolah-olah dia mengatakan bahwa Muhammad telah meninggal jadi
untuk apa disembah selagi ada yang masih hidup dan bahkan tidak mati.
Allah terus menegaskan bahwa
Muhammad hanya seorang Rasul yang tidak berhak disembah dan Rasul sebagai
penutup para Nabi.
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۦنَ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا ﴿٤٠﴾
Al-'Ahzab[33]:40
Muhammad
itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan
Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Ditambah
dengan ayat berikut
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ تَرَىٰهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنًا سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ ٱلسُّجُودِ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ وَمَثَلُهُمْ فِى ٱلْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْـَٔهُۥ فَـَٔازَرَهُۥ فَٱسْتَغْلَظَ فَٱسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعْجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلْكُفَّارَ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًۢا ﴿٢٩﴾
Al-Fath[48]:29
Muhammad
adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat
mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah
mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang
diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam
Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu
semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu
menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati
orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan
kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan
dan pahala yang besar.
Ayat
berikut ini menegaskan bahwa Muhammad itu Rasul dan menjelaskan tentang
bagaimana sikap dan ciri-ciri orang-orang yang bersama Rasulullah.
Allah bahkan memerintahkan Muhammad
untuk mengatakan siapa Muhammad dalam ayatnya
قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا ﴿١١٠﴾
Al-Kahf[18]:110
Katakanlah
(Muhammad), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang
telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha
Esa." Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah
dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun
dalam beribadah kepada Tuhannya."
Kata
basyar menunjukan kedudukan manusia sebagai makhluk yang memiliki naluri
terhadap kebutuhan-kebutuhan biologis dan psikologis. Jadi Nabi Muhammad tidak
beda dengan kita yaitu Manusia.
Nabi Muhammad hanyalah manusia yang
menjadi Rasul Allah yang memiliki beberapa fungsi yaitu memerintahkan yang
ma’ruf dan mencegah kemungkaran, menghalalkan yang baik dan mengharamkan segala
yang buruk, melepaskan umatnya dari beban-beban dan belenggu-belenggu. Dan kita
sebagai umatnya tentu harus mengikuti jejaknya namun jangan sampai berlebihan
dalam beragama sampai-sampai menuhankannya. Karena Tuhan kita adalah Tuhan yang
Esa dan tiada Tuhan selain Allah serta Muhammad hanyalah utusan Allah.
No comments:
Post a Comment
silahkan beri komentar yang membangun.