Otak dan
Motivasi
Otak adalah
sebuah organ terpenting dalam tubuh manusia sebab semua kerja organ tubuh
manusia berpusat pada otak dan karena inilah kesuksesan manusia dapat
ditentukan salah satunya melalui otaknya.
Kegiatan
training atau training motivasi biasanya sering sekali menyinggung tentang
kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. Kecerdasan intelektual adalah
kecerdasan yang berhubungan dengan proses kognitif seperti berpikir, daya
menghubungkan, dan menilai atau mempertimbangkan sesuatu atau kecerdasan yang
berhubungan dengan strategi pemecahan masalah dengan menggunakan logika.[1]
Melalui tes IQ
tingkat kecerdasan seseorang dapat ditentukan dan dapat dibandingkan dengan
orang lain dengan pembagian usia mental dan usia kronologis lalu ditentukan
dengan angka. Hasil perhitungannya sebagai berikut,
No
|
Kecerdasan
Intelektual
|
Tafsiran
|
1
|
0-20
|
Ideot
|
2
|
20-50
|
Imbesil
|
3
|
50-70
|
Moron
|
4
|
70-90
|
Normal yang tumpul
|
5
|
90-110
|
Normal, rata-rata
|
6
|
110-120
|
Superior
|
7
|
120-140
|
Sangat superior
|
8
|
140-...
|
Berbakat
|
Kecerdasan emosional
adalah kecerdasan yang berkaitan kemampuan seseorang dalam mengolah perasaannya
ataupun mengkondisikan dan mengendalikan perasaannya. Kecerdasan ini mencakup
kesadaran diri, auto motivasi, manajemen diri, kesadaran sosial dan manajemen
hubungan.[2]
Kecerdasan
intelektual adalah hasil kerja otak kiri yang memiliki cara kerja yang logis,
sekuensial, rasional dan linier sedangkan kecerdasan emosional adalah hasil
kerja otak kanan yang memiliki cara kerja yang acak, tidak teratur, intuitif
dan holistik. Kedua belahan ini harus bekerja sesuai fungsinya karena jika
tidak maka masing-masing belahan akan mengganggu belahan lainnya.[3]
Manusia pada
umumnya hanya dapat menggunakan 5-12% kemampuan otak. 88-95% ada pada alam
bawah sadar. Alam bawah sadar ini sangat berpengaruh dalam kehidupan kita.
Pernah penulis bertemu dengan seorang trainer, penulis dan ahli terapis otak,
ketika menterapi seorang pasien dia mengatakan bahwa ketakutan yang dideritanya
itu dipengaruhi oleh masa lalunya yang sudah terekam jelas pada alam bawah
sadarnya sehingga tanpa sadar pengalaman dimasa lalunya mempengaruhi mentalnya
pada saat itu. Perlu diketahui bahwa pasien mengalami phobia kulit ibunya dan
ketika sudah menelusuri masa lalu si pasien diketahuilah dengan jelas bahwa
sejak kecil si pasien sering menerima hukuman fisik dari ibunya dan mungkin
karena begitu terasa sakitnya hingga terekam di alam bawah sadarnya. Karena
sebuah peristiwa yang tidak biasa, spesial dan tak terduga akan sangat mudah
diingat tanpa perlu dihafalkan. Ingatan alam bawah sadar itu adalah ingatan
jangka panjang.
Tidak menutup
kemungkinan ketika manusia dapat menggunakan kemampuan otaknya 100% namun ini
akan membutuhkan latihan yang sangat ekstrim dan tidak biasa. Kemungkinan manusia
dapat melalui lubang sempit ataupun menembus materi padat dapat menjadi semakin
tinggi jika memang manusia dapat menggunakan kemampuan otaknya 100% . Kita
tidak akan membahas tentang itu saat ini.
Kembali pada
bahasan utama, antara alam sadar dan alam bawah sadar otak itu memiliki
perbedaan yang signifikan. Alam sadar mencakup analisa,
realistis, persepsi, pertimbangan sedangkan alam bawah sadar mencakup memori, emosi, keyakinan, naluri bertahan dan sebagainya.
Psikologi,
salah satu kajiannya adalah motivasi. motivasi adalah keadaan internal
organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Motivasi adalah pemasok daya
(energizer) untuk bertingkah laku secara terarah[4].
Motivasi ini merupakan sebuah hal yang penting karena setiap apapun yang kita
lakukan itu karena adanya motivasi sehingga motivasi dibagi menjadi dua yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi
intrinsik adalah dorongan yang hadir dari dalam diri seseorang yang dapat
mendorong seseorang merasakan dan melakukan sesuatu yang terarah. Motivasi ini
dipicu oleh kesenangan terhadap sesuatu, nafsu, kebutuhan terhadap dirinya,
naluri bertahan hidup dan lain-lain. Sedangkan motiasi ekstrinsik adalah
dorongan yang hadir dari luar seseorang yang dapat membuat seseorang merasakan
atau bahkan melakukan sesuatu. Pujian, celaan, suri tauladan, nasihat dan
lain-lain merupakan contoh dari motivasi ekstrinsik.
Motivasi yang
sangat berpengaruh terhadap diri seseorang yaitu motivasi intrinsik karena
lebih murni, langgeng dan tidak tergantung pada pengaruh orang lain. Ada
sebagian orang yang memiliki kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional
yang rendah sehingga sulit sekali mereka mendapatkan motivasi dari dalam
dirinya sebab motivasi intrinsik memerlukan kemampuan berpikir dan mengolah
perasaan yang baik karena motivasi itu diolah pada otak bagian kanan atau
kecerdasan emosional. Oleh karena itu perlu adanya motivasi yang dibangun oleh
orang lain terhadap dirinya dengan berbagai cara sesuai keadaan dan watak
sipenerima motivasi.
Motivasi yang
dibangun dengan cara yang tidak tepat tidak akan mempengaruhi seseorang untuk
berbuat yang kita harapkan bahkan mereka akan bertindak sebaliknya, maka dari
itu perlu seorang motivator untuk memahami dan membaca keadaan hati, sifat dan
apa yang menjadi prioritas seseorang tersebut sehingga perlu adanya tanya jawab
antara motivator dan penerima motivasi. Berbeda dengan kegiatan training
motivasi atau kegiatan belajar mengajar
disekolah yang jelas penerima motivasinya lebih dari satu bahkan puluhan atau
lebih banyak lagi. Ini memerlukan kemampuan berbicara yang sangat baik sebab
dalam konteks ini motivator tidak perlu memahami mereka satu persatu karena
tidak ada waktu yang memungkinkan untuk tanya jawab satu persatu dengan mereka.
Disini seorang motivator harus bisa membuat mereka semua merasakan perasaan
yang sama, kekaguman yang sama, tujuan yang sama dengan kemampuan bicara yang
baik sehingga membuat mereka seperti terhipnotis olehnya. Seringkali seorang motivator
sebelum melakukan training, ada yang membacakan profilnya mulai dari biodata
hingga prestasi-prestasi yang membanggakan dan disajikan dengan baik sehingga
menarik perhatian para peserta. Hal ini dilakukan agar seorang motivator dengan
mudah mendapatkan simpati peserta sebab motivasi yang didasarkan simpati lebih
baik dari pada didasarkan rasa takut dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment
silahkan beri komentar yang membangun.