BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia negeri ragam budaya dan di setiap budaya memiliki ciri khas,
salah satunya dari makanan. Sebut saja Jawa Barat, yaitu suku Sunda yang
terkenal lalapannya. Salah satu lalapan dari Jawa Barat yang paling terkenal
dan diminati di setiap daerah yaitu jengkol.
Jengkol atau jering adalah tanaman
khas Asia Tenggara, jengkol tidak hanya populer di Indonesia saja, jengkol ini
populer di Malaysia dan Thailand. Di Indonesia tepatnya di Jawa Barat jengkol
sangat banyak dikonsumsi, dalam sehari bisa mencapai 100 ton (http://yulian.firdaus.or.id). Jengkol akan memberikan aroma yang
khas saat memasaknya dan setelah dimakan, yaitu berupa bau tak sedap yang dihasilkan
oleh zat belerang yang terkandung dalam jengkol.
Selain dijadikan lalapan, jengkol
dapat juga disajikan dalam bentuk hidangan matang dengan cara disemur, tumis
dan sebagainya. Hal yang pertama kali di lakukan untuk mengolah jengkol menjadi
hidangan adalah merebusnya yang bertujuan mengurangi bau tak sedap yang dihasilkan
jengkol dan juga untuk membuat teksturnya lebih lunak sehingga saat dimakan akan
terasa lebih nikmat.
Namun, dari sekian banyak orang yang menyukai jengkol, mereka juga
menyimpan rasa takut akan terkena “jengkoleun” atau tersumbatnya
saluran air seni. Akan tetapi, menurut informasi dari masyarakat penyuka
jengkol, salah satu obat dari penyakit ini
adalah air soda.
Air soda adalah sejenis air yang dikarbonasikan dibawah tekanan
yang dapat melarutkan asam jengkol.
Dari uraian di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian Manfaat Air Soda untuk Mengatasi Tersumbatnya
Saluran Air Seni Akibat Zat Asam Jengkol.
1.2
Perumusan Masalah
1.
Mengapa
air seni dapat tersumbat akibat asam jengkol?
2.
Bagaimana
cara mengatasi tersumbatnya saluran air seni akibat asam jengkol dengan
menggunakan air soda?
3.
Bagaimana
reaksi yang dihasilkan air soda dan garam atau air seni apabila dicampurkan
dengan asam jengkol?
1.3
Tujuan
Tujuan
penulisan karya tulis ini untuk mengetahui.
1.
Penyebab
tersumbatnya saluran air seni akibat asam jengkol.
2.
Cara
mengatasi tersumbatnya saluran air seni dengan menggunakan air soda.
3.
Reaksi
yang dihasilkan air soda terhadap asam jengkol.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat
penelitian karya tulis ilmiah.
1.
Bagi
pembaca
a.
Dapat
mengetahui kandungan apa saja yang terdapat pada jengkol, air soda, dan air seni.
b.
Dapat
mengetahui penyebab tersumbatnya saluran air seni pada manusia akibat
mengkonsumsi jengkol.
c.
Dapat
mengetahui kebenaran bahwa air soda dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan
oleh asam jengkol.
2.
Bagi
siswa penulisan karya tulis ini dapat dijadikan sebagai panduan untuk penulisan
karya tulis sejenis.
3.
Bagi
sekolah penulisan karya tulis ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam
proses pembelajaran.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Jengkol
Jengkol (Pithecolobium jeringa) adalah
tanaman khas Asia Tenggara yang masih termasuk tanaman polong-polongan. Saat
jengkol dicerna jengkol akan menyisakan zat yaitu asam jengkol (jengkolid acid) yang berupa asam amino yang
memiliki atom belerang yang membuat jengkol memiliki aroma yang khas.
Senyawa ini tersusun dari dua asam amino sistein yang diikat oleh satu
gugus metil pada atom belerangnya (http://harisahmad.wordpress.com).Asam jengkol inilah yang dapat menyumbat saluran air seni apabila
tercampur dengan air seni. Asam jengkol yang dicampurkan dengan air seni akan
menghasilkan suatu zat yang nantinya zat ini akan menyumbat saluran air seni. Hal
inilah yang sebenarnya terjadi pada orang yang terkena penyakit jengkoleun.
2.2 Pengertian Air Soda
Air soda adalah
sejenis air yang dikarbonasikan di bawah tekanan atau penambahkan gas karbon
dioksida pada air. Jadi, unsur kimia dari air soda ini adalah H2CO3 dan
merupakan asam.
Pada dasarnya
unsur CO2 tidak baik bagi tubuh kita. Berikut efek negatif dari minuman
bersoda
1.
Soda
tidak memiliki kandungan gizi selain kalori dan kandungan gulanya yang tinggi.
Dapat disimpulkan jika mengkonsumsi soda akan menimbulkan penyakit yang di
sebabkan oleh gula dan juga akan mengalami penambahan berat badan.
2.
Kandungan
asam soda dapat merusak tulang dan gigi. Kandungan gula pada air soda dapat
merusak gigi dan juga asam soda ini dapat membuat tulang keropos hingga memicu
terjadinya osteoporosis.
3.
Asam
soda dapat menyebabkan erosi pada lapisan lambung. Apabila sudah terjadi erosi
pada lapisan lambung, hal ini dapat mengakibatkan mulas dan masalah pencernaan
lainnya.
Di balik efek negatif dari minuman
bersoda, soda ini dapat digunakan sebagai obat untuk penyakit yang disebabkan
oleh asam jengkol dengan cara meminumnya seperti biasa. Kemudian, tunggu
beberapa saat sampai asam jengkol terlarut dan akan terbuang bersamaan dengan
urin pada saat buang air kecil.
2.3 Pengertian Air Seni
Air seni atau urin adalah cairan
sisa yang dihasilkan ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses urinasi.
Air
seni atau urin terdiri dari bahan yang terlarut berupa sisa metabolisme berupa
urea, garam, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin ini berasal
dari darah yang di saring oleh ginjal (http://id.wikipedia.org).
Garam pada air seni inilah yang
paling berperan dalam pembentukan zat yang menyumbat saluran air seni apabila
di campurkan dengan asam jengkol.
Pada
dasarnya, air seni yang dapat menghasilkan zat yang benar-benar tidak terlarut
adalah air seni yang bersifat asam atau pH< 7. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
orang yang darahnya netral atau pH= 7 tidak mudah terkena penyakit ini. Namun,
apabila orang tersebut memiliki darah yang bersifat asam atau pH< 7, maka
orang tersebut akan mudah terkena penyakit ini walaupun ia hanya mengkonsumsi
jengkol sedikit.
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1
Teknik Analisis Data
Analisis data yang penulis gunakan adalah penelitian terferentif. Penelitian
terferentif yaitu penelitian yang menghubungkan data-data yang sesuai dengan
objek penelitian, yaitu jengkol, air soda, dan air seni. Jengkol yang
dikonsumsi mengandung asam jengkol yang dapat menyumbat saluran air seni pada
manusia dan air soda dapat digunakan sebagai obat dari penyakit ini.
3.2
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penulisan karya tulis ini menggunakan teknik pengumpulan data
melalui eksperimen dan teknik studi pustaka. Teknik eksperimen merupakan
teknik penelitian pengumpulan data berdasarkan percobaan terhadap objek yang menjadi
bahan penelitian. Teknik studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data
berdasarkan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan objek yang menjadi bahan
penleitian.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Sebab Tersumbatnya Saluran Air Seni Akibat Asam Jengkol
Air seni adalah cairan sisa yang dihasilkan
oleh ginjal yang akan dikeluarkan melalui proses urinasi.
Air
seni terdiri dari bahan sisa metabolisme berupa urea, garam, dan materi
organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah yang di saring
oleh ginjal.
Garam pada air seni inilah yang
paling berperan dalam pembentukan zat yang menyumbat saluran air seni apabila
dicampurkan dengan asam jengkol.
Hal ini terjadi apabila darah
bersifat asam atau pH < 7.
4.2 Cara Mengatasi Tersumbatnya Saluran Air Seni Dengan Menggunakan
Air Soda
Penggunaan air soda untuk mengatasi
penyakit ini adalah dengan cara meminumnya. Kemudian, tunggu beberapa saat
sampai air soda dapat melarutkan zat yang menyumbat saluran air seni tersebut
yang nantinya akan dikeluarkan melalui proses urinasi bersama keluarnya urin
atau air seni.
4.3 Percobaan Untuk Mengetahui Reaksi Air Soda Dan Garam Atau Air
Seni Apabila Dicampurkan Dengan Asam Jengkol.
Adapun
alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan percobaan adalah sebagai berikut:
4.3.1 Peralatan Yang Digunakan:
1.
Kompor
2.
Sendok
3.
Enam
buah gelas
4.
Tiga
helai kain
5.
Penghitung
waktu.
4.3.2
Bahan Yang Digunakan:
1.
Jengkol
2.
Air
soda
3.
Air
seni atau garam.
4.3.3
Langkah-Langkah Melakukan Eksperimen
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan
eksperimen adalah sebagai berikut:
1.
Persiapkan
jengkol lalu rebus selama beberapa menit sampai air rebusan berwarna kuning
kecoklatan.
Hal ini dilakukan agar didapatkannya
asam jengkol pada air hasil rebusan.
2.
setelah
itu, tiriskan jengkol lalu ambil air rebusannya untuk dijadikan bahan utama.
3.
Tuangkan
air rebusan jengkol kedalam tiga gelas.
4.
Larutkan
garam atau urin pada salah satu gelas dan larutkan juga air soda pada salah
satu gelas yang lainnya. Kini ada tiga macam larutan.
5.
Ambilah
gelas kosong yang permukaannya di tutupi oleh kain sebagai filter atau saringan.
6.
Tuangkan
satu sendok larutan yang tidak dicampurkan dengan larutan apapun. Lalu hitung
waktunya sampai larutan yang berada di atas kain tersebut habis.
7.
Lakukan
lagi percobaan tersebut dengan larutan yang lainnya.
8.
Kini
dapat diketahui perbandingan waktu penyaringan dari ketiga larutan tersebut.
Hasil
penyaringan larutan yang tidak dicampur apapun dan dengan jangka waktu sekitar
enam menit.
Hasil
penyaringan larutan yang dicampur garam dan dengan jangka waktu sekitar 18
menit.
Hasil
penyaringan larutan yang dicampur air soda dan dengan jangka waktu sekitar
empat menit.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Larutan asam jengkol yang dicampur
oleh garam dapat memperlambat atau juga bisa menyumbat pori-pori pada kain.
Lain halnya dengan larutan asam jengkol yang dicampur dengan air soda yang pada
saat penyaringan tidak perlu membutuhkan waktu yang lama. Dapat disimpulkan
bahwa air soda dapat melarutkan asam jengkol sehingga air soda dapat dijadikan
sebagai obat untuk penyakit jengkoleun.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dapat
disarankan kepada pembaca untuk memanfaatkan air soda sebagai obat untuk
mengatasi penyakit yang di akibatkan oleh asam jengkol yang berakibat
tersumbatnya saluran air seni pada manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Haryanto, Tri, Untung. 2011. KIMIA. Jawa Tengah: Viva Pakarindo.
http://en.wikipedia.org
(Diakses pada tanggal 09 Maret 2012 pukul 18.34 WIB.)
http://harisahmad.wordpress.com
(Diakses pada tanggal 09 April 2012 puku 14.35 WIB)
http://id.articlestreet.com
(Diakses pada tanggal 09 April 2012 pukul 15.08 WIB.)
http://sehatmania.blogspot.com(Diakses
pada tanggal 09 April 2012 pukul 18.28
WIB)
http://yulian.firdaus.or.id
(Diakses pada tanggal 07 Maret 2012 pukul 17.37 WIB)